Sabtu, 07 Februari 2009

Hati-hati dengan Kalsium Yang Diekstrak dari Tulang Belulang Hewan

High Nutrient Calcium Tianshi diekstrak dari tulang kaki sapi. Para member Tianshi secara fanatik mengklaim bahwa Kalsium Tianshi bisa terserap tubuh hingga 95%. Benarkah demikian? Faktanya, kalsium yang diekstrak dari tulang belulang hewan justru kurang baik dikonsumsi oleh tubuh manusia, karena kurang terserap oleh tubuh manusia. Kaslium yang kurang terserap tubuh dapat membahayakan tubuh manusia. Menurut para ahli kesehatan, asupan kalsium terbaik berasal dari kandungan susu dan nabati yang berasal dari rumput laut (seaweed calcium).
Kalsium Tianshi juga menggunakan pemanis buatan aspartam. Memang belum ada pernyataan bahwa aspartam berbahaya bagi tubuh manusia. Aspartam biasa digunakan pada supplemen minuman berharga murah yang biasa ditemukan di sekitar kita. Contoh: Extra Joss, Garlic Nut Dua Kelinci, Okky Jelly Drink, Koko Drink, Bollo. Ada yang mengatakan bahwa aspartam sama bahanyanya dengan formalin, fakta ini bisa kita baca di sini
. Ada juga yang mengatakan bahwa aspartam ibarat racun manis yang mematikan, silahkan baca artikel di sini.
Ada juga yang berpendapat bahwa terlalu banyak konsumsi aspartam dapat menyebabkan terjadinya ketuaan dini pada manusia.
Kalau kita telurusi informasi dari wikipedia dan FDA, kita memang tidak menemukan informasi efek samping berbahaya dari aspartam.
Oke lah, katakanlah aspartam tidak berbahaya, faktanya, aspartam biasa digunakan pada minuman-minuman ringan berharga murah. Tapi kenapa ya Kalsium Tianshi harganya mahal? Biasanya produk-produk buatan China harganya murah khan?

Arti Kolostrum Bagi Kehidupan Manusia

Saat ini, susu kolostrum telah mendapat tempat tersendiri bagi orang-orang yang semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan. Ada beberapa merek produk susu kolostrum yang beredar dan menjadi trend di negara kita.. Seberapa pentingkah produk kolostrum bagi kehidupan manusia? Inilah beberapa fakta tentang susu kolostrum yang perlu kita ketahui bersama.

  • Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dikeluarkan oleh induk mamalia dalam 6 — 48 jam pertama setelah melahirkan. Induk mamalia mengeluarkan kolostrum dalam jumlah terbatas, itu sebabnya produk susu kolostrum yang beredar di pasaran harganya lebih mahal dari susu biasa.
  • Kolostrum sangat penting bagi pertahanan tubuh bayi mamalia saat baru dilahirkan, karena mengandung Faktor Kekebalan Tubuh (Immune Factor), Faktor Pertumbuhan (Growth Factor) dan Faktor Nutrisi (Nutrient Factor). Itulah alasan mengapa bayi yang baru lahir sangat dianjurkan untuk segera disusui oleh ibunya. Bila bayi mendapat kolostrum dari air susu ibunya, anak-anak dan orang dewasa bisa mendapat kolostrum dari kolostrum sapi bovine, karena sapi bovine yang baru melahirkan memproduksi tak kurang dari 5 galon kolostrum.
  • Sejumlah dokter di dunia menyampaikan pengakuan yang tulus tentang manfaat colostrum untuk kesehatan. Belum ada zat pengganti lain yang sekuat dan selengkap colostrum dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Colostrum sangat penting, karena ratusan jenis mikroorganisme terus berkeliaran dan berada di sekitar hidup manusia, yang tidak mungkin dimusnahkan. Virus, kuman, parasit dan jamur itu ada di mana-mana, bahkan di kamar tidur sendiri. Mereka berterbangan bersama udara yang dihirup, mengalir bersama air yang diminum serta mencemari makanan yang kita santap tanpa disadari. Sebagai contoh, virus demam berdarah dengue masih terus menimbulkan wabah, virus polio, virus flu burung yang masih ramai dibicarakan, dan virus-virus lain yang banyak berkeliaran di sekitar rumah. Tidak semua infeksi sudah tersedia penangkalnya, sehingga perlu tubuh harus mampu membentuk kekebalannya sendiri untuk menangkis semua itu.
  • Colostrum mengandung lebih dari 90 jenis zat gizi. Kandungan gizi di dalamnya bekerja erat bahu membahu membangun tubuh bayi yang selain kuat tetapi juga mempercepat pertumbuhannya. Bagi anak-anak dan orang dewasa, colostrum berfungsi sebagai imunisasi alami. Imunisasi yang tidak ada duanya karena paling lengkap kandungan gizinya.

Manfaat Susu Kolostrum, antara lain untuk mengatasi:
  • Penyakit Alergi
  • Penyakit demam berdarah
  • Penyakit –Penyakit Kronis
  • Meningkatkan Immune System
  • Bergizi tinggi, cocok untuk wanita hamil dan anak-anak
  • Depresi
  • Hipertensi, Stroke, Arthritis, GOUT, Asma, Cancer, Hepatitis, Saluran pencernaan
  • Diabetes
  • Penyakit Kulit
  • Masalah menopause

Rabu, 04 Februari 2009

Asma Terhempas oleh Susu Kambing

Kamis, 21 Februari 2008 - Dikirim oleh: r-munir
Rubrik : Kesehatan Umum

Ida Rahmawati panik bukan kepalang ketika wajah buah hatinya Sekar Ayu Dyah Larasati membiru. Mata bocah 5 tahun itu terpejam. Napasnya tersengal-sengal seperti tercekik. Berkali-kali Ida menepuk-nepuk pipi anaknya, tetapi Dyah tak merespon. Ia bergegas membawa Dyah ke Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Provinsi Banten. Diagnosis dokter, siswa Taman Kanak-kanak itu mengidap asma.


Bayangan 5 tahun silam melintas di benak Ida Rahmawati. Ia ingat persis, 'pada umur 6 bulan, Dyah kerap batuk-batuk dari jam 02.00 sampai 04.00,' ujar Ida. Dokter hanya meresepkan sirop obat batuk dan antibiotik. Beberapa bulan berselang, timbul gatal-gatal pada kulit. Ia pun kembali memeriksakan Dyah ke dokter. Hasilnya, Dyah divonis alergi susu sapi. Oleh karena itu Ida mengganti susu bubuk sapi dengan susu bubuk kedelai. Penggantian itu memang menghilangkan gatal-gatal pada kulit Dyah. Namun batuk pada malam hari tak kunjung reda.

Bahkan setahun kemudian, batuknya semakin parah. Napas tersengal-sengal seperti tercekik. Ida Rahmawati menyambangi dokter lain untuk mengetahui penyebab batuk berkepanjangan itu. Saat itulah ia tahu, Dyah mengidap asma karena alergi susu sapi. Sejak diagnosis asma itulah, Dyah yang saat itu berusia 2,5 tahun mengkonsumsi puyer antialergi 6 kali sehari. Kebiasaan itu berlangsung hingga Dyah berusia 7 tahun. Untuk memberikan pertolongan segera, Ida menyiapkan alat bantu pernapasan nebulizer dan tabung oksigen ukuran 80 cm.

Stres
Obat dan piranti itu tak juga membantu kesembuhan Dyah. Buktinya ia sering opname karena serangan asma. 'Obat dan nebulizer sudah tidak mampu menolongnya,' ujar sang bunda. Hampir setiap 6 bulan Dyah dirawat di rumahsakit selama 2-3 hari. Asma Dyah kambuh terutama saat udara panas. Di sekolah yang dilengkapi pendingin ruangan, asma Dyah tak pernah kambuh. Namun, begitu pulang karena udara panas napasnya terengah-engah.

Menurut dr Mohamad Soleh, asma bisa kambuh salah satunya bila dipicu stres. Stres bisa secara fisik maupun psikis. Stres fisik bisa karena panas, dingin, lelah atau karena penyakit lain. Asma Dyah kambuh saat udara panas bukan udara dingin seperti asma pada umumnya.

Menurut dr Imelda Magaritha asma adalah gangguan pernapasan karena alergi. Gangguan itu berupa penyempitan saluran pernapasan yang menghambat udara keluar dari paru-paru. Asma dapat kambuh jika sistem kekebalan terpicu oleh penyebab alergi. Penyebab alergi berbeda setiap individu, misalnya alergi susu sapi, udara dingin, debu atau stres.

Ketika upaya penyembuhan secara medis tak menggembirakan, Ida mencoba pengobatan tradisional. Atas saran kerabatnya, ia memberikan berbagai obat tradisional seperti hati kelelawar, hati kura-kura, dan hati unta pada waktu yang berbeda. Dosisnya 50 gram 3 kali sehari. Sayang, kesembuhan itu belum juga muncul.

Toleransi
Pada Oktober 2005, seorang rekan menyarankan untuk mencoba susu kambing. Barharap kesembuhan pada anaknya, Ida pun menuruti saran itu. Ia memesan 10 liter dengan harga 15.000 per liter. Susu kambing dikemas 200 ml, Ida mesti memanaskannya sebelum memberikan susu itu kepada Dyah. Sekali minum Dyah menghabiskan 200 ml dengan frekuensi 3 kali sehari. Efek terlihat pada 3 bulan pertama. Batuk pada malam hari mereda dan napas tersengal tidak terdengar lagi.

Setelah 3 bulan mengkonsumsi susu kambing, asupan puyer antialergi dihentikan. Pada 3 bulan kedua susu kambing diberikan hanya 2 kali sehari. Untuk selanjutnya sampai sekarang Dyah tetap meminum susu kambing, tapi cukup sekali sehari. Setelah rutin mengkonsumsi susu kambing, setahun terakhir asma Dyah tidak pernah kambuh. Tidak ada lagi acara bolak-balik ke rumahsakit. Nebulizer yang setia memberi oksigen pun teronggok di sudut kamar.

Yang terpenting, gadis cilik berusia 9 tahun itu sudah bisa tertawa lepas saat bermain dengan teman-temannya. Tidak akan terdengar lagi larangan ibunya untuk menahan tawa dan gerakan kala asyik bermain. Bagaimana duduk perkara susu kambing mengobati asma? dr Imelda Margaritha menuturkan susu kambing meningkatkan daya tahan tubuh. Itu lantaran kandungan mineral berupa magnesium, klorida dan selenium yang bagus untuk metabolisme tubuh.

Susu kambing biasanya dikaitkan dengan asma karena alergi susu sapi. Jika seseorang alergi susu sapi, sebenarnya dia alergi dengan gula atau protein dalam susu sapi atau dikenal dengan sebutan ? A1 kasein; susu kambing, betakasein.

Susu kambing hanya mengandung 4-4,1% gula laktosa sehingga masih ditolerir untuk orang yang alergi laktosa. Bandingkan dengan kadar laktosa susu sapi yang berkisar 4-7% Jadi, penderita asma sembuh atau reda setelah minum susu kambing, berarti dia alergi dengan komponen yang ada pada susu sapi atau produk dari susu sapi. Jika tidak reda, maka pemicu asma bukan karena alergi dengan komponen tadi.
Susu kambing bisa dikonsumsi dalam bentuk cair, bubuk bahkan tablet. Dalam hal kestabilan zat aktif (protein, mineral, vitamin), susu kambing tablet lebih stabil daripada bubuk dan cair. Apa pun pilihannya, susu kambing terbukti mujarab mengatasi asma seperti yang dialami Sekar Ayu Dyah Larasati. (Nesia Artdiyasa)

dikutip dari http://www.trubus-online.com

Alergi Susu Sapi? Minum Aja Susu Kambing..

Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai substitusi susu bagi bayi, anak, maupun orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi atau jenis makanan lainnya.?

Susu kambing memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan susu sapi maupun air susu ibu ( ASI ). Susu kambing memiliki daya cerna yang tinggi, tingkat keasaman yang khas, kapasitas buffer yang tinggi, dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu.

Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai substitusi susu bagi bayi, anak, maupun orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi atau jenis makanan lainnya. Pada bayi, alergi terhadap susu sapi ( cow milk allergy ) banyak dijumpai, akan tetapi mekanisme terjadinya alergi masih belum jelas. Potensi susu kambing sebagai pengganti susu sapi pada bayi atau mereka yang alergi terhadap susu sapi sangatlah besar.

Gejala alergi terhadap protein susu biasanya timbul pada bayi yang berumur dua sampai empat minggu, dan gejalanya akan semakin jelas pada saat bayi berumur enam bulan. Bagian tubuh yang terserang alergi adalah saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan kulit . Gejala-gejala yang tampak akibat alergi terhadap protein susu antara lain yaitu muntah , diare , penyerapan nutrisi yang kurang sempurna, asma , bronkitis, migren, dan hipersensitif.

Susu kambing dilaporkan telah banyak digunakan sebagai pengganti susu sapi ataupun bahan pembuatan makanan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada saluran pencernaan bayi dilaporkan dapat berangsur-angsur dapat disembuhkan setelah diberikan susu kambing.

Dilaporkan bahwa sekitar 40% pasien yang alergi terhadap protein susu sapi memiliki toleransi yang baik terhadap susu kambing. Pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglobulin yang terkandung dalam susu sapi. Diduga protein susu ( lactogloglobulin ) adalah yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian alergi protein susu.

Susu kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20-50% dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan gejala tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh sebab itu, susu kambing lebih direkomendasikan untuk pengganti susu sapi pada bayi.

Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang jika dibandingkan dengan asam lemak dalam susu sapi. Perbedaan tersebut diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah dicerna. Selain itu, ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya.

Dari hasil sebuah penelitian disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki berat badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang , vitamin A plasma darah, kalsium , tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemoglobinnya adalah lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi. Selain itu, susu kambing memiliki kapasitas buffer yang lebih baik sehingga bermanfaat bagi anak yang mengalami gangguan pencernaan. Namun, susu kambing juga memiliki kelemahan yaitu rendahnya kandungan folic acid dan vitamin B 12
Susu Kambing nan Istimewa
Kadar nutrisi dan khasiat susu kambing amatlah istimewa. Komposisi gizinya --baik dari segi protein, energi, maupun lemak -- mendekati komposisi ASI, air susu ibu. Susu kambing mengandung 3 s/d. 4 % Protein, 4 s/d 7 % Lemak, 4,5 % Karbohidrat, 134 gram Kalsium, dan 111 gram Forfor (dalam setiap 100 ml susu kambing).

Molekul lemak susu kambing pun jauh lebih kecil dan homogen, sehingga lebih mudah dicerna tanpa menimbulkan diare. Jadi, susu ini bebas lactose intolarence (kepekaan terhadap laktosa penyebab diare bagi yang tidak biasa minum susu). Karenanya, susu kambing cukup potensial bagi perbaikan nutrisi.

Komposisi dan struktur lemak susu kambing dan sapi memiliki perbedaan. Butiran lemak susu kambing berukuran 2 mikrometer, sementara lemak susu sapi berukuran 2,5 - 3,5 mikrometer. Dengan ukuran lemak lebih kecil, susu kambing lebih cepat terdispersi dan campurannya lebih homogen (merata).

Alergi Susu Sapi Pada Bayi

Jakarta - Setelah persalinan, air susu ibu Dian, 24 tahun–bukan nama sebenarnya– tak jua kunjung keluar. Sebagai gantinya, dia menggunakan susu formula untuk asupan buah hatinya Arsya yang kini menginjak usia enam bulan. Nahas, alih fungsi itu tak manjur buat si bocah. Arsya kerap gumoh dan sesekali mencret. Terakhir, momongannya itu terserang diare hingga satu pekan. Setelah menyambangi dokter, diketahui bahwa Arsya alergi susu sapi.

Menurut dr Badriul Hegar, Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, alergi susu sapi kerap menerpa anak di bawah 3 tahun. Terutama di bawah usia 12 bulan. “Ada reaksi imunologi di tubuh si anak,” katanya, dalam seminar bertajuk “Alergi Susu Sapi pada Anak dan Pengaruhnya pada Saluran Cerna” di Jakarta, pekan silam.

Imunoglobulin (IgE) merespons protein susu sapi dan dinilainya sebagai benda asing dalam tubuh anak. Akibatnya, protein tadi tidak tercerna baik, malah menimbulkan gangguan pencernaan. Apalagi, pada bayi, yang sistem saluran cernanya memang belum kuat. Tak mengherankan jika gejala klinis alergi yang sering tampak adalah gangguan saluran cerna (50-80 persen). Ditandai dengan muntah, diare, bahkan terkadang disertai darah, lalu sembelit. Gejala lain berupa reaksi pada kulit, misalnya eksim dan urtikaria, juga gangguan saluran napas seperti batuk berulang dan asma.

Untuk itu, Hegar mengimbau, kenalilah sandi-sandi anak alergi. Pada kasus Arsya, reaksi yang menyimpang adalah diare selama tujuh hari. “Bayi yang nangis tidak berhenti selama tiga jam, tiga hari dalam seminggu, juga merupakan pertanda alergi,” ujarnya. Namun, jika menangisnya berhenti ketika diberi susu, itu bukan alergi.

Adapun untuk mengidentifikasi lebih detail kehadiran alergi, Hegar menyarankan untuk menghentikan dulu asupan susu formula (dari susu sapi) selama dua sampai empat pekan. Selanjutnya, berikan susu yang sejenis. Bila si anak bereaksi sama, dipastikan dia mengidap alergi susu sapi.

Kalau sudah begitu, menurut Hegar, bayi pengidap alergi protein susu sapi dapat diberikan susu khusus, yaitu susu yang sudah mengalami proses hidrolisis. Ada dua jenis, yakni susu formula asam amino dan susu formula protein hidrolisat ekstensif. “Susu formula asam amino lebih bagus ketimbang susu formula protein hidrolisat ekstensif karena efikasinya (efisien dan efektifnya) lebih tinggi,” ujarnya saat dihubungi Tempo dalam kesempatan terpisah, kemarin sore.

Susu formula hidrolisat ekstensif sebetulnya juga mengalami proses pemecahan protein, tetapi hanya sebagian. Proses ini membuat sejumlah protein yang menjadi alergen tidak terminum bayi. Sedangkan susu formula asam amino menjalani proses lebih panjang lagi, hingga seluruh protein susu sapi dipecah dengan sempurna. Kini banyak dijual produk berisi protein asam amino sebagai pengganti susu ibu.

Sejatinya, bayi pengidap alergi itu mengkonsumsi susu formula asam amino. Namun, selain harganya selangit, untuk terapi awal, kata Hegar, cukup memakai susu formula protein hidrolisat ekstensif. Tetapi, pada kasus alergi susu berat, seperti anak terserang syok anafilaksis (reaksi alergi akut), asam amino sebaiknya dipakai dari pertama.

Lebih lanjut, dalam perkembangan kasus alergi, selain susu khusus tadi, ada sejumlah masyarakat memilih susu kambing. Tetapi, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini tidak merekomendasikannya. “Rantai protein yang dimiliki kambing sama saja dengan susu sapi,” ia mengungkapkan.

Dalam penelitian dokter Ronny Rachman Noor, dari Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, ditemukan kandungan protein susu kambing dan sapi relatif sama meski unsur (alfa-s-1-) kasein susu sapi tidak ada pada susu kambing. Hal yang sama berlaku juga untuk susu kedelai. Hegar memaparkan, 30-40 persen bayi yang alergi susu sapi juga alergi terhadap susu kedelai.

Nah, sebetulnya apa faktor utama bayi menjadi alergi? Begitu banyak riset membuktikan, alergi menimpa si anak kala mereka tidak mendapat kolostrum air susu ibu. Hipotesis ini, kata Hegar, menunjukkan pentingnya air susu ibu bagi bayi di masa tersebut. Namun, tidak dimungkiri, karena satu dan lain hal, banyak kasus alergi yang membuat pemenuhan ASI sulit dilakukan, dan akhirnya sang ibu terpaksa memberi susu formula.

Merunut ke belakang, alergi bawaan memang telah menjadi kambing hitam pada beberapa kasus. Teorinya, jika si ibu yang membawa genetika alergi, si anak berisiko 60 persen. Sedangkan si ayah turun menjadi cuma 20 persen. Namun, kombinasi keduanya membuat risiko meningkat menjadi 70 persen. Dalam prevalensi satu dekade terakhir, para ahli memprediksi sekitar 2 hingga 7,5 persen anak pada usia kurang dari dua tahun mengidap alergi protein susu sapi.

Yang jelas, Hegar dalam siaran persnya berpesan, kecurigaan alergi susu sapi pada anak bukan alasan buat menghentikan pemenuhan air susu ibu kepada bayi. Sang ibu hanya harus menyortir asupan makanannya . Artinya, mereka harus menjauhi susu sapi dan produk bawaannya. Namun, setelah sekian waktu, mereka perlu memperkenalkan lagi susu sapi ke dalam menu secara bertahap. Diketahui, 89 persen alergi susu sapi bakal sembuh saat si anak menginjak usia satu tahun dan kurang dari 5 persen, alergi terus menetap hingga usia 4 tahun.

sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/01/22/brk,20090122-156417,id.html

Resep Istimewa Susu Kambing

Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Ada kalanya bau susu agak tajam karena pengaruh pakan. Susu kambing murni rasanya relatif enak. Meski belum dicampur gula, susu kambing sedikit manis, dan berlemak. Oh iya, bagi Anda yang kurang suka dengan aroma susu kambing tapi ingin merasakan manfaatnya, ada beberapa resep istimewa yang patut Anda coba.

Etawaviton Greng

Bagi pria yang staminanya lemah dan kurang bergairah, disarankan mengkonsumsi minuman ini. Bila menjelang tidur mengkonsumsi susu gairah malam, badan yang tadinya lesu menjadi lebih segar siap tempur ke medan perang. Mau lebih greng? Tambahkan sebutir telur ayam kampung kedalam susu gairah malam Anda!

Bahan-bahan :
  • Susu kambing : 200 ml
  • Madu : 2 sendok
  • Kapulaga : secukupnya
  • Telur ayam kampung
  • Jinten : secukupnya

Cara Pembuatan :
Panaskan susu kambing sampai suhunya mencapai 40 derajat celcius, kemudian campurkan madu, kapulaga, telur dan jinten kedalamnya.
Tuang ke dalam gelas dan susu gairah malam siap untuk dinikmati

Ettawaviton Jreng

Ramuan ini sangat segar dan gurih. Selain itu, bila dikonsumsi sehari sekali bisa meningkatkan stamina tubuh.

Bahan-bahan :
  • Susu Kambing : 200 ml
  • Sirup : secukupnya
  • Daging Kelapa Muda : secukupnya
  • Es Batu : secukupnya
  • Air Kelapa Muda : secukupnya
Cara Pembuatan :
Masukkan Susu Kambing, daging kelapa muda, sirop dan air kelapa muda kedalam blender.
Putar blender beberapa saat sampai semua tercampur.
Tuang kedalam gelas dan tambahkan es batu.
Ettawavition Jreng nan segar siap dikonsumsi

Ettawa The Hulk

Dinamakan demikian karena warnanya hijau seperti The Incredible Hulk. Ramuan ini sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak yang tidak suka susu. Rasa susu kambing jadi terasa lebih gurih dan enak.
Selain itu, susu Ettawa The Hulk juga bisa meningkatkan nafsu makan bila dikonsumsi setiap hari.

Bahan-bahan :
  • Susu kambing : 200 ml
  • Gula pasir : 2 sdm
  • Kacang hijau rebus : 5 sdm
  • Es Batu secukupnya
Cara pembuatan :
Masukkan semua bahan kedalam blender, giling sampai halus.
Tuang kedalam gelas, tambahkan es batu.
Susu Ettawa the Hulk siap dikonsumsi.